Ini Dia 13 Teknik Lighting yang Dibutuhkan dalam Sinematografi! Teknik lighting atau pencahayaan merupakan aspek penting dalam filmmaking dan fotografi. Kenapa? Tentunya untuk menjadikan scene dapat terlihat dengan jelas di mata penonton/audiens. Lighting juga dapat membantu menggambarkan mood dan atmosfer yang ada dalam sebuah scene. Oleh karena itu, lighting memiliki banyak teknik yang bervariasi, yang mana tergantung situasi yang ingin ditampilkan. Apa aja sih teknik lighting atau pencahayaan dalam sinematografi? Simak penjelasannya berikut ini ya! Natural lighting Natural lighting adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu dan menggunakan cahaya alami di lokasi syuting. Cahaya pada natural lighting tergantung pada kondisi dan waktu di lokasi. Jadi, lakukan survei lokasi terlebih dahulu dan pertimbangkan waktu sebelum dan saat proses shooting, ya. Key lighting Key lighting atau cahaya utama menggunakan lampu dengan pancaran cahaya terkuat. Key lighting, atau sering disebut sebagai cahaya utama, digunakan untuk menonjolkan sebuah scene atau objek di dalamnya. Ketika pemasangan pun, key lighting adalah set yang pertama dipasang. Meskipun merupakan cahaya utama, bukan berarti pancaran cahaya selalu mengarah pada subjek atau objek. Kamu bisa memasang key lighting di mana saja, tergantung dari efek dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah scene. Teknik ini bisa digunakan ketikaa kamu ingin menarik perhatian audiens terhadap subjek atau membuatnya lebih stand-out dibandingkan objek lain. Lalu, jangan memasang key light di dekat kamera karena akan membuat cahaya tersebar dan tidak berfokus pada subjek. Fill lighting Fill lighting adalah teknik pencahayaan untuk mengisi dan menghilangkan kegelapan serta bayangan yang diciptakan dari key lighting. Pencahayaan ini tidak secerah key lighting. Biasanya dipasang di arah yang berlawanan dari key light, sehingga dapat menambah dimensi dalam scene. Dengan tujuan menghilangkan bayangan, lampu fill lebih baik dipasang sedikit lebih jauh dari key light untuk membuat cahaya yang lebih soft/lembut. Fill lighting juga bisa digunakan untuk menambah exposure dan menurunkan kontras dalam scene, sehingga scene menjadi lebih jelas. Backlighting Teknik backlighting digunakan untuk membuat three-dimensional scene, sehingga sering dipasang paling terakhir dalam three point lighting setup. Pencahayaan ini juga dihadapkan ke subjek, tetapi dipasang di bagian belakang dengan posisi yang lebih tinggi untuk memisahkan subjek dari backgroundnya. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah siluet dalam scene dan menghasilkan halo effect. Side lighting Side lighting adalah cahaya yang masuk ke sebuah frame dari samping untuk highlighting/menyorot/menonjolkan seseorang atau objek dalam scene. Side lighting biasanya digunakan untuk membawa mood dan drama dalam sebuah scene, terutama di film noir/crime. Diperlukan pencahayaan besar untuk menghasilkan kontras yang kuat dan low-key lighting untuk menunjukkan tekstur serta memberi aksen pada kontur subjek. Ketika menggunakan side lighting dengan fill lighting, sebaiknya intensitas fill lighting diturunkan supaya menjaga kesan dramatis dalam scene. Practical light Practical light adalah teknik pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu atau lilin. Biasanya ditambahkan untuk menghasilkan scene yang sinematik pada malam hari, tetapi tidak cukup untuk menerangkan subjek. Jadi, untuk mengatur intensitas cahaya, dipasang dimmer pada sumber cahaya. Teknik practical light digunakan apabila aktor harus berinteraksi dengan sumber cahaya, seperti scen yang harus menggunakan lampu tidur. Hard lighting Hard lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk membuat highlight, membuat bayangan, membuat siluet, serta menarik perhatian di frame, terutama ke subjek atau area dalam scene. Efek dari pencahayaan ini juga memberikan kesan yang lebih intens. Pencahayaan ini bisa dibuat menggunakan pancaran cahaya langsung dari lampu atau sinar matahari. Soft lighting Soft lighting adalah teknik lighting yang umumnya digunakan untuk alasan estetika dan situasional, seperti membuat efek dramatis, mengganti cahaya yang masuk dari luar, dan sebagainya. Soft lighting juga digunakan mengurangi bayangan yang muncul dari sumber cahaya lain. Selain itu, soft lighting juga berfungsi sebagai beautification karena dapat menyamarkan kerutan wajah atau noda di kulit. Bounce lighting Bounce lighting adalah teknik lighting yang menggunakan objek berwarna putih, seperti whiteboard atau white card, untuk memantulkan cahaya dari lampu. Teknik ini digunakan untuk memfokuskan cahaya ke subjek tanpa memancarkannya secara langsung. Menggunakan bounce light juga memungkinkanmu untuk menyebarkan cahaya ke set syuting secara rata. Bounce light bisa digunakan untuk membentuk soft light, fill light, side light, atau bahkan backlight. High key High key adalah teknik lighting yang hampir tidak menggunakan rasio pencahayaan di dalam scene sehingga hasilnya sangat terang dan hampir tidak ada bayangan secara visual. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatur mood dan tone dalam sebuah scene. Low key Low key adalah teknik lighting yang berkebalikan dari high key. Sumber cahaya yang digunakan pada key light hanya satu saja dan menghasilkan scene yang dipenuhi oleh bayangan. Hasilnya adalah gambar yang sangat kontras dan juga mood yang penuh misteri atau mencekam. Motivated lighting Motivated lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk meniru natural lighting, seperti sinar cahaya matahari, cahaya bulan, atau lampu jalanan di malam hari. Kamu bisa menggunakan filter atau gel berwarna untuk meniru sumber cahaya tersebut agar tiruan cahaya yang dihasilkan terlihat natural. Ambient light Ambient light adalah cahaya yang sudah ada di lokasi syuting seperti cahaya dari matahari, sinar bulan, atau lampu jalanan. Biasanya digunakan untuk menyinari subjek tanpa mengkhawatirkan gaya spesifik atau kualitas cahaya. Cahaya ini menyinari seluruh lingkungan dalam scene. Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik lighting sinematografi yang perlu kamu ketahui. Teknik yang benar sangatlah penting untuk membuat sebuah scene terlihat mirip dengan dunia nyata, dan tentunya sangat penting dalam sinematografi dan film. Kamu ingin tahu lebih banyak seputar sinematografi dan film? Yuk, ikuti Program College Digital Film and Media Production di IDS International Design School. Segera daftarkan dirimu! Sumber
1 Available Light Pengaplikasian available light (Sumber: pexels.com) Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian, available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar.
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 2 F. MATERI AJAR Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya 1. Lembutkan disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Standard reflektor, snoot 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Styrofoam, payung pantul Teknik Pencahayaan dalam Fotografi Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi 1. High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Gambar38. High Key Lighting 2. Low Key Lighting MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 3 Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key , sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dsb.. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Gambar 39. Low Key Lighting 3. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key . Bedanya pd sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 I Gede Dona Nugraha, 2 4 Gambar 40. Candle Light 4. Split Lighting Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Gambar 41. Split Lighting 5. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Gambar 42. Horror Lighting 6. Butterfly Lighting
Jelaskanteknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting - on studymanid.com. studymanid.com. Akuntansi; B. Arab; Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting. Jawaban: 3 Buka kunci jawaban Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting Pertanyaan populer. Dik. p= {2/3; 0,8; 75%; 23/20; 1
Pengertian Low Key Lighting Low Key lighting menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key lighting pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Memanfaatkan lampu jalan Pemahaman sederhana untuk menerjemahkan Low Key Lighting adalah foto dengan minim penyinaran atau pencahayaan dengan mengutamakan pencahayaan hanya pada bagian tertentu pada obyek/subyek. Biasanya teknik pencahayaan ini diterapkan pada pemotretan subyek portraiture namun sering juga pada pemotretan arsitektur, still-life dan lainnya. Dalam teknik Low Key Photography tidak selalu menggunakan sedikit lampu/sumber pencahayaan, dapat juga menggunakan lebih dari banyak lampu dan atau aksesori pemantul cahaya reflektor/cermin. Tujuannya untuk mengangkat detil pada beberapa bagian pada subyek/obyek foto. Tips Teknik Low Key Lighting Untuk mencoba teknik ini dapat dimulai dengan menggunakan satu sumber pencahayaan dan latar belakang kain hitam atau warna lain yang gelap. Untuk portraiture, subyek/model mengenakan pakaian hitam atau warna gelap Low Key Photography juga dikenal dengan istilah Black on Black. Tujuannya untuk mengutamakan wajah subyek/model kita “muncul” pada foto. Teknik Fotografi Low Key Lighting Pencahayaan dari sisi kanan Lampu utama Key Light diletakkan pada posisi arah 45º dari subyek/model kita dengan ketinggian secukupnya biasanya sekitar 30cm sampai dengan 50cm, lalu kita arahkan ke kiri atau ke kanan, menunduk atau mengenadah sesuai kemauan kita wujudkan efeknya. Teknik pengaturan lampu utama seperti ini dikenal sebagai Rembrandt Lighting pada Portraiture Photography. Posisikan subyek/model kita cukup jauh dari latar belakang untuk hindari penyinaran yang tidak diinginkan pada latar belakang tersebut. Apabila salah satu sisi pada wajah subyek/model kita terlalu gelap, silakan gunakan pemantul/reflektor untuk megurangi kontras terang-gelap. Pengaturan ini sudah cukup iuntuk memulai pemotretan, dikenal juga sebagai teknik Single Lighting. Dalam Low Key Lighting Photography, teknik Single Lighting ini dapat dikembangkan dengan menambahkan lampu untuk menyinari rambut atau bagian dari tubuh subyek/model kita untuk memisahkannya dengan latar belakang hair light atau rim light. Demikian penjelasan sederhana tentang Low Key Lighting, silakan mencoba.
Banyaksekali jenis teknik pencahayaan, salah satunya adalah teknik pencahayaan High Key Lighting. High Key adalah gaya fotografi dimana gambar didominasi warna putih atau terang (highlight) dan hanya sedikit bagian yang gelap. High key bukan over-exposure, exposure bisa dipertahankan dengan tepat sesuai target. 10 dic 2020
Sebelumnya pernah dibahas tentang cahaya buatan articial lighting. Kali ini akan dibahas beberapa teknik lighting yang umum digunakan. Mengacu pada pemahaman fotografi sendiri yang berarti melukis dengan cahaya’ maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key Low Key Candle Light Split Horror Butterfly Rembrandt High Key Lighting High Key Lighting Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk. Low Key Lighting Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya. Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Candle Light – Photo by Tuhin Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh. Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split Lighting – Photo by Samantha Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Horror Lighting – Photo by Ekillian Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. Butterfly Lighting Butterfly Light – Photo by Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto. Rembrandt Lighting Rembrandt Light Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. Berikut ini beberapa contoh peletakkan posisi lampu dan foto yang dihasilkan. Posisi Lampu dan hasil fotonya – Klik pada foto untuk melihat lebih besar. Semoga bermanfaat dan selamat berkarya. About The Author Denbagus Suka menulis, desain, komunikasi, branding, marketing, selling, new media, gadget, drawing, dan fotografi. Tips desain, tips bisnis online, tips gadget, motivasi, inspirasi hidup, motivasi bisnis, inspirasi bisnis, bisnis digital, bisnis online, design grafis
Mengacupada pemahaman fotografi sendiri yang berarti 'melukis dengan cahaya' maka tanpa adanya suatu cahaya tidak akan karya fotografi. Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key; Low Key; Candle Light; Split; Horror; Butterfly; Rembrandt
Kali ini saya akan membahas mengenai Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau disebut Lighting. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi atau lighting itu sangat penting dalam fotografikenapa ? Coba gambar bagus tapi gelap, pasti jadinya kurang maksimal. berikut Teknik Pencahayaan Fotografi atau lighting Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi. Hi Key Low Key Candle Light Split Horror Butterfly Rembrandt Teknik Pencahayaan dalam Fotografilighting High Key Lighting Lighting high keyadalah pencahayaan yang terang, merata dan menghindari adanya bayangan pada sebuah lighting high key ini diterapkan pada pemotretan yang menginginkan agar detail pada sebuah obyek dapat terekam dengan jelas, memberikan mood yang cerah dan atmosfir yang gembira. Diantaranya pada pemotretan foto produk, fashion, baby atau up penerapan lighting high key ini bisa bermacam-macam, diantaranya Lighting satu lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal berukuran 120×60, agar cahaya dapat jatuh lebih merata dan mengeliminir adanya bayangan. Disetel overexpose antara 1/2 sampai 1 stop tergantung efek yang dikehendaki. Lighting dua lampu sebagai mainlight menggunakan softbox minimal 60×60 serta diposisikan equivalen terhadap obyek sebagai sumbu. Jadi tidak ada lampu yang berfungsi sebagai fill-in. Jika masih timbul bayangan atau gradasi terang gelap pada obyek, bisa dihindari dengan memaksimalkan fungsi dari reflektor. Low Key Lighting Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low keypencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto. Candle Light Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. Split Lighting Split lightingteknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya. Horror Lighting Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting, perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan lampu serta ekspresi model. Kebanyakan posisi lampu diletakkan di bawah model. biar kesannya mengerikan hehehehe. Butterfly Lighting Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu. Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto seperti gambar di samping sangat cantik . Rembrandt Lighting Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. Teknik Pencahayaan Dalam Fotografi lighting berikut contoh lighting posisition gimana sekarang sudah mudeng tentang teknik pencahayaan dalam fotografi ? semoga cepat jika masih binggung tanyakan pada yang ahli fotografi Posted on Juni 2, 2012, in MULTIMEDIA. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Sebutkanmanipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya! 5. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting! 6. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta!
Memotret itu ibarat melukis dengan cahaya. Tapi, untuk bisa bersahabat dengan cahaya itu nggak mudah, apalagi kalau kamu bermaksud menggunakan sinar alami dari matahari. Kalau gitu, yuk, pelajari jenis teknik pencahayaan dalam fotografi! Meski sedikit lebih rumit dari mempelajari cara mengontrol kamera, kamu mesti paham dasar-dasar pencahayaan dalam fotografi. Ada yang berdasarkan sumber dan ada juga yang berasal dari arah masuknya cahaya. Ayo kita bahas satu per satu jenis pencahayaan dalam fotografi. Teknik Pencahayaan Berdasarkan Sumber Cahaya Gemar hunting foto di banyak lokasi berbeda? Berarti kamu wajib banget nih, mempelajari tentang teknik pencahayaan fotografi berdasarkan sumber cahayanya. Mau motret indoor maupun outdoor, nggak jadi masalah besar! Yuk, simak tiga pencahayaan dalam fotografi berdasarkan sumber cahaya berikut ini! 1. Available Light Pengaplikasian available light Sumber Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian, available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar. Dikatakan available light ketika kamu sebagai fotografer nggak bisa mengatur terang-gelap dan arah cahaya yang diterima. Misalnya cahaya matahari, sinar rembulan, lampu perkotaan di malam hari, dan lain sebagainya. Karena nggak bisa diatur dan diprediksi, alhasil sumber lighting fotografi ini memberikan tantangan tersendiri kepada fotografer. Sehingga kamu memerlukan alat khusus untuk memanipulasi cahaya. Gunakan reflektor untuk memantulkan dan mengarahkan sumber cahaya ke arah objek foto.
. 4gyv1g1ffa.pages.dev/4984gyv1g1ffa.pages.dev/1014gyv1g1ffa.pages.dev/1664gyv1g1ffa.pages.dev/1644gyv1g1ffa.pages.dev/114gyv1g1ffa.pages.dev/374gyv1g1ffa.pages.dev/4474gyv1g1ffa.pages.dev/16
jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting